Monday, February 20, 2012

kata-kata indah


Jangan menunggu sehingga hari esok apa yang dapat kamu lakukan hari
ini. Orang yang mampu mengatasi keadaan akan lebih cemerlang daripada
keadaan itu sendiri. - ELIZABETH BARRET BROWNING 


Betapapun mulianya cita-cita, kalau hati tidak teguh dan tidak ada
ketahuan, maksud tidak akan tercapai. - AJARAN FILSAFAT

Semulia-mulia manusia ialah yang merendah diri ketika berkedudukan
tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika
kuat. - KHALIFAH ABDUL MALIK MARWAN 


 
KISAH NAFSU YANG DEGIL PADA PERINTAH ALLAH
>
>Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir
>Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah,
>menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka
>Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah
>engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah
>S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu
>akal pun berbalik.
>Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal!
>Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang
>menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."
>
>Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-
>ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
>Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang
>bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab
>sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang
>bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu
>berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
>Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100
>tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman
>yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu
>berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."
>
>Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun.
>Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang
>bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu
>mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."
>Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka
>Allah S.W.T mewajibkan puasa.
>Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat
>jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu
>itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan
>menjadi musnah.