Alkisah, Bad, seorang peladang yg malas. Hobinya dan kerjanya adalah tidur. Isterinya pula yg terpaksa menanggungnya. Kebunnya yg cuma 'sebesar tapak tangan' itu dibiarkan semak.
Pada suatu hari, dlm musim panas, Bad berbaring di bawah sepohon pokok yg rendang berhampiran kebunnya. Seorang temannya berlalu dari kebun dgn membawa seguni gandum.
Temannya itu memberi salam,"Assalamualaikum, Bad!"
Malangnya salam itu tidak berjawab. Bad memang tidak menyukai kerajinan temannya itu. Pak Sam, sipeladang yg rajin itu berhenti lalu menghampiri Bad.
"Kamu marahkah Bad?"
"Apa salahnya kalau saya marahkan kamu? Kamu sengaja menunjuk-nunjuk hasil kebun kamu bukan?"balas Bad dengan nada marah.
"Rezeki kamu ada Bad, cuma kamu tidak berusaha, jadi kamu tidak merasa," jawab Pak Samt lembut.
Bad tunduk. Dia malu kepada Pak Sam. Dia berazam untuk ke kebunnya mulai esok.
************************************************************************************
Gunakanlah waktu yg memberi kesempatan untuk kita menanam budi, supaya ia menjadi simpanan bagi kita waktu kesusahan dan untuk peninggalan pada akhir nanti.
- Tariq bin Ziad -
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment